Kelompok Delapan

TIRTOYUDO AGRICULTURE KELOMPOK DELAPAN KELAS J MATAKULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI FP-UB

Rabu, 15 Mei 2013

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMGAMBILALIHAN LAHAN PERKEBUNAN PTPN XII (Studi Kasus di Desa Tirtoyudo Kecamatan Tirtoyudo Kab. Malang)

 

          Dalam suatu negara agraris sudah pasti masyarakat banyak yang hidup pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Pemenuhan kebutuhan hidup pada sektor pertanian di Negara agraris akan sangat terjamin apabila pengusahaan pertanian dilakukan dengan intensif, profesional dan didukung dengan keberpihakan dari pembuat kebijakan. Kondisi sebaliknya yang terjadi di Negara kita yaitu Negara agraris yang harus terbebani dengan kehidupan para petani yang semakin terpuruk. Keterpurukan yang terjadi disektor pertanian menjadi bomerang bagi Negara kita dengan munculnya berbagai kasus disektor pertanian, salah satunya adalah taking over lahan perkebunan PTPN XII. Masalah klasik pertanahan yang muncul yaitu penjgambilalihan lahan perkebunan yang merupakan persengketaan tanah antar petani dan penguasa, dimana petani yang harus mengusahakan lahan sendiri untuk memproduksi produk-produk pertanian, lahannya semakin sempit dan beralih pada sebatas buruh tani perkebunan dengan upah yang sangat minim.
       
        Dengan semakin meningkatnya tekanan sosial ekonomi masyarakat desa akan berimbas pada/terhadap keadaan perkebunan, yang banyak dieksploitasi masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhannya sehingga menyebabkan turunnya produktivitas lahan karena beralihnya fungsi lahan perkebunan dari tanaman tahunan ke musiman. Oleh karena itu dengan kita mengkaji lebih dalam bagian kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar taking over perkebunan diharapkan akan dapat membantu dalam pengembangan lebih lanjut terhadap potensi-potensi yang dimiliki desa tersebut.

            Tujuan penelitian 1) Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah taking over lahan perkebunan PTPN XII, 2) Untuk mengetahui perubahan mata pencaharian masyarakat sekitar akibat dari taking over lahan perkebunan PTPN XII, 3) Untuk mengetahui pengaruh taking over lahan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan PTPN XII. Penelitian ini dilakukan di Desa Tirtoyudo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah terjadinya taking over lahan perkebunan PTPN XII.
          Ada dua jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan observasi serta dokumentasi secara langsung di daerah penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang masih berkaitan dengan penelitian baik itu dokumentasi yang ada di daerah tersebut ataupun dokumentasi Intansi terkait lainnya.


         Sampel dalam penelitian ini difokuskan pada orientasi informan yang mampu memberikan informasi yang mantap dan dapat dipercaya mengenai elemen-elemen yang ada, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu pengambil sampel dengan sengaja didalam populasi yang akan diteliti dengan cara interviu, observasi dan dokumentasi.
             
       Analisa dalam penelitian ini adalah analisa deskritif dengan menggunakan metode historis yaitu pengumpulan yang sistematis dan evaluasi yang obyektif dari data yang berkaitan dengan kejadian-kejadian di masa lampau untuk menguji hipotesis sehubungan dengan sebab, akibat atau kecenderungan kejadian-kejadian tersebut yang dapat membantu menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi kejadian masa yang akan datang.

Dan dari analisa data tersebut diperoleh suatu kesimpulan bahwa :
- Faktor utama yang menyebabkan masyarakat melakukan pengamnbilalihan lahan adalah sejarah dari keberadaan lahan perkebunan tersebut dan kondisi politik nasional pada masa itu.
- Kondisi masyarakat antara sebelum dan sesudah taking over lahan tidak menunjukkan perbedaan ynag nyata, perbedaan yang terjadi sebatas mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memudarkan ketergantungan para buruh tani.
- Perubahan pengelolahan lahan perkebunan dari PTPN ke masyarakat tidak berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian warga desa, artinya warga desa tetap saja pada pekerjaan utama mereka seperti sebelum taking over lahan yaitu sebagai buruh tani.
- Bertambahnya tanah hasil taking over lahan perkebunan bagi warga desa memberikan tambahan pendapatan/penghasilan rata-rata sebesar Rp. 5.520.000;/tahun dari luasan lahan 1 Ha.

Deskripsi Alternatif :


Dalam suatu negara agraris sudah pasti masyarakat banyak yang hidup pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Pemenuhan kebutuhan hidup pada sektor pertanian di Negara agraris akan sangat terjamin apabila pengusahaan pertanian dilakukan dengan intensif, profesional dan didukung dengan keberpihakan dari pembuat kebijakan. Kondisi sebaliknya yang terjadi di Negara kita yaitu Negara agraris yang harus terbebani dengan kehidupan para petani yang semakin terpuruk. Keterpurukan yang terjadi disektor pertanian menjadi bomerang bagi Negara kita dengan munculnya berbagai kasus disektor pertanian, salah satunya adalah taking over lahan perkebunan PTPN XII. Masalah klasik pertanahan yang muncul yaitu penjgambilalihan lahan perkebunan yang merupakan persengketaan tanah antar petani dan penguasa, dimana petani yang harus mengusahakan lahan sendiri untuk memproduksi produk-produk pertanian, lahannya semakin sempit dan beralih pada sebatas buruh tani perkebunan dengan upah yang sangat minim.

Dengan semakin meningkatnya tekanan sosial ekonomi masyarakat desa akan berimbas pada/terhadap keadaan perkebunan, yang banyak dieksploitasi masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhannya sehingga menyebabkan turunnya produktivitas lahan karena beralihnya fungsi lahan perkebunan dari tanaman tahunan ke musiman. Oleh karena itu dengan kita mengkaji lebih dalam bagian kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar taking over perkebunan diharapkan akan dapat membantu dalam pengembangan lebih lanjut terhadap potensi-potensi yang dimiliki desa tersebut.

Tujuan penelitian 1) Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah taking over lahan perkebunan PTPN XII, 2) Untuk mengetahui perubahan mata pencaharian masyarakat sekitar akibat dari taking over lahan perkebunan PTPN XII, 3) Untuk mengetahui pengaruh taking over lahan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan PTPN XII. Penelitian ini dilakukan di Desa Tirtoyudo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah terjadinya taking over lahan perkebunan PTPN XII.

Ada dua jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan observasi serta dokumentasi secara langsung di daerah penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang masih berkaitan dengan penelitian baik itu dokumentasi yang ada di daerah tersebut ataupun dokumentasi Intansi terkait lainnya.

Sampel dalam penelitian ini difokuskan pada orientasi informan yang mampu memberikan informasi yang mantap dan dapat dipercaya mengenai elemen-elemen yang ada, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu pengambil sampel dengan sengaja didalam populasi yang akan diteliti dengan cara interviu, observasi dan dokumentasi.

Analisa dalam penelitian ini adalah analisa deskritif dengan menggunakan metode historis yaitu pengumpulan yang sistematis dan evaluasi yang obyektif dari data yang berkaitan dengan kejadian-kejadian di masa lampau untuk menguji hipotesis sehubungan dengan sebab, akibat atau kecenderungan kejadian-kejadian tersebut yang dapat membantu menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi kejadian masa yang akan datang.

Dan dari analisa data tersebut diperoleh suatu kesimpulan bahwa :

- Faktor utama yang menyebabkan masyarakat melakukan pengamnbilalihan lahan adalah sejarah dari keberadaan lahan perkebunan tersebut dan kondisi politik nasional pada masa itu.

- Kondisi masyarakat antara sebelum dan sesudah taking over lahan tidak menunjukkan perbedaan ynag nyata, perbedaan yang terjadi sebatas mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memudarkan ketergantungan para buruh tani.

- Perubahan pengelolahan lahan perkebunan dari PTPN ke masyarakat tidak berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian warga desa, artinya warga desa tetap saja pada pekerjaan utama mereka seperti sebelum taking over lahan yaitu sebagai buruh tani.

- Bertambahnya tanah hasil taking over lahan perkebunan bagi warga desa memberikan tambahan pendapatan/penghasilan rata-rata sebesar Rp. 5.520.000;/tahun dari luasan lahan 1 Ha.

Rabu, 08 Mei 2013



Malang (beritajatim.com) - Ratusan tanaman kopi di Kabupaten Malang dirusak oleh orang tak dikenal tadi malam. Akibat kejadian itu, tanaman kopi siap panen mengalami kerusakan parah. Pemilik kopi pun mengalami kerugian materi lebih dari Rp.100 juta lebih. Pasalnya, sekali panen, tanaman kopi bisa menghasilkan Rp.8 juta per kwintalnya untuk 5 panenan.
Data yang didapat beritajatim.com, tanaman kopi yang dirusak orang tak dikenal milik Sukro(38), warga Dusun Arjoyoso RT7/RW2, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Sukro yang juga menjadi Ketua RT ditempat itu, tanaman kopi seluas 2500 meter persegi rusak. 200 pohon kopi juga ditebang. Akibatnya, Sukro mengalami kerugian Rp.2 juta per sekali panen untuk tanaman kopi miliknya.
"Ada 200 pohon kopi milik saya yang dirusak dan ditebang orang mas. Kejadianya tadi malam," ungkapnya, Sabtu (23/3/2013) siang saat dihubungi beritajatim.com.
Kata dia, aksi ini diketahui pertama kali oleh Juari warga RT7/RW1 Desa Gandungsari. Saat itu, Juari hendak pergi ke pasar untuk menjual kambing. Saat melintas dijalan setapak dekat tanaman kopi miliknya, Juari lantas memberi tahu pemilik kopi.
"Jika dihitung kerugian, sekitar Rp.100 juta lebih mas. Anehnya, buah kopi tidak diambil pelakunya," tutur Sukro.
Menurutnya, pohon kopi miliknya sengaja dirusak dan ditebang begitu saja. Ia menduga, aksi ini ada kaitannya dengan suasana jelang Pilihan Kepala Desa (Pilkades) ditempat itu.
"Saya tidak menuduh siapa orangnya. Kalau hal ini dikaitkan dengan pilkades bisa saja. Soalnya, saya sendiri adalah panitia pilkades. Namun, setiap malam dirumah saya memang banyak warga yang datang," tegasnya.
Ia menambahkan, atas perusakan itu, dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tirtoyudo. "Sudah mas. Saya sudah lapor hari ini. Tadi sudah dimintai keterangan. Polisi akan menyelidiki siapa pelaku penebangan pohon kopi milik saya," pungkasnya.
Sementara itu, tak hanya Sukro, pohon kopi milik warga lainnya juga ditebangi orang tak dikenal. Korban kedua atas nama Marsawi. (41) warga Dusun Arjoyoso RT14/RW02, Desa Ampelgading. Pohon milik Marsawi berjumlah 500 pohon kopi dilahan seluas 5000 meter persegi kondisinya juga rusak parah. [yog/kun]

Minggu, 05 Mei 2013

Tirtoyudo

Peta Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang Klik Disini >>>



Profil Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang


Kantor Kecamatan Tirtoyudo


KECAMATAN TIRTOYUDO ADALAH SALAH SATU DARI 33 KECAMATAN DI KABUPATEN MALANG YANG MEMPUNYAI KARATERIKSTIK TERSENDIRI YANG JARANG DIMILIKI OLEH KECAMATAN LAIN. KECAMATAN TIRTOYUDO MEMANJANG DARI ARAH SELATAN KE UTARA DARI UJUNG SELATAN DAERAH PANTAI TERLETAK DI SEBELAH TENGGARA KOTA MALANG DENGAN JARAK KURANG LEBIH 48 KM DENGAN BATAS-BATAS WILAYAH SEBAGAI BERIKUT:
SEBELAH UTARA         : KECAMATAN WAJAK
SEBELAH TIMUR          : KECAMATAN AMPELGADING
SEBELAH SELATAN     : SAMUDRA INDONESIA
SEBELAH BARAT          : KECAMATAN DAMPIT DAN SUMBERMANJING WETAN

KECAMATAN TIRTOYUDO DIPIMPIN OLEH SEORANG CAMAT YAITU :
NAMA                          : DRS. SUYITNO EFFENDI, MM
N I P                            : 19580818 199003 1 008

JUMLAH PENDUDUK

NONAMA DESALUAS (KM2)LAKI-LAKIPEREMPUANJUMLAH PENDUDUKKEPADATAN PENDUDUK
1Pujiharjo5816318430436227107
2Sumbertangkil1235316633066472524
3Jogomulyan997203520324067407
4Tirtoyudo1005279128875678671
5Ampelgading1064439946729071852
6Gadungsari364172717233450947
7Tamansatriyan1440307033676437447
8Kepatihan1153169016173307287
9Tlogosari475150317943297694
10Sukorejo507172218863608711
11Tamankuncaran676202720134040597
12Wonoagung469175617563512748
13Purwodadi1041274624185164496
Jumlah Penduduk adalah 64330 jiwa




Eight Group Identity





Mochammad Didin Saputro


125040200111004

Kota Asal Kediri







Mochamad Syarifuddin

125040200111236

Kota Asal Pasuruan






Meliana


125040200111094

Kota Asal Nganjuk






Mega Elfaziarni Idha

125040201111118

Kota Asal Bangkalan













Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian















Universitas Brawijaya